INFORMASINECIS - Sebuah badai siklon menerjang Bangladesh pada 29-30 April 1991, dimulai dengan hujan deras dan angin kencang. Mohammad Kamal, yang biasa menghadapi badai di pesisir, menutup pintu rumahnya dan berusaha tidur. Namun, suara badai membangunkannya dalam kepanikan saat melihat angin menumbangkan pohon-pohon kelapa dan ombak tinggi mendekati kampungnya. Ia segera keluar rumah, tetapi gelombang besar menghantamnya. Kamal berpegangan pada batang pohon kelapa dan bertahan selama delapan jam hingga situasi normal.
Kamal kehilangan semua keluarganya dalam bencana itu. Di tempat lain, Ayesha merasa tidak aman dan ingin mencari tempat yang lebih kuat saat badai semakin memburuk. Meskipun suaminya ragu, Ayesha menekankan mereka harus pergi dan akhirnya menuju rumah tetangga yang lebih kokoh. Namun, mereka tetap menghadapi ombak besar dan Ayesha hanyut hingga ditemukan lima kilometer dari rumahnya, meski keluarganya selamat.
Peristiwa ini, yang terjadi 34 tahun lalu, tercatat sebagai badai siklon terbesar dalam sejarah Bangladesh. Dalam laporan di Los Angeles Times, badai tersebut menewaskan antara 135. 000-145. 000 orang, membuat 10 juta orang kehilangan rumah, dan menghancurkan jutaan hektar lahan pertanian. Bencana ini menyebabkan gagal panen dan kelaparan yang terus menambah jumlah korban.
Meskipun mereka sudah mengalami berbagai badai sebelumnya, pemerintah tidak cukup waspada. Penelitian menyatakan bahwa banyak faktor menyebabkan tingginya jumlah korban dalam bencana ini. Salah satu faktor utama adalah kurangnya instrumen peringatan yang cepat dan efektif. Peringatan yang ada tidak disebarkan dengan cepat, dan pemahaman masyarakat tentang mitigasi bencana juga rendah.
Banyak warga tinggal di permukiman kumuh dan saat badai datang, mereka tidak bisa melarikan diri. Tingginya gelombang air laut menghancurkan banyak tempat, dan pemerintah tidak memiliki tempat perlindungan yang aman. Semua ini menyumbang pada tingginya angka kematian, yang seharusnya dapat dihindari.
Narasumber https://informasinecis.blogspot.com/