Kamis, 10 April 2025

Tambang RI Tak Terkena Imbas Tarif Trump

 



INFORMASINECIS - WWW.SLOT1000K.COM Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa tarif perdagangan sebesar 32% yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump kepada Indonesia tidak akan berdampak besar pada komoditas mineral dan batu bara Indonesia. Tri Winarno, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, mengungkapkan bahwa ekspor produk minerba ke AS tidak signifikan, khususnya nikel dari hilirisasi. 


Ekonom dari CORE, Muhammad Ishak, menilai tarif impor yang tinggi menjadikan harga produk Indonesia lebih mahal di AS, tetapi jumlah ekspor batu bara ke AS sangat kecil, hanya 1-2% dari total ekspor Indonesia. Pasar utama batu bara Indonesia berada di China, India, dan negara-negara Asia lainnya. Oleh karena itu, dampak langsung terhadap ekspor batu bara tidak besar. Ekspor nikel juga lebih banyak menuju negara-negara di Asia, terutama China. 


Ishak mengingatkan bahwa jika permintaan global untuk batu bara dan nikel berkurang, maka harga komoditas bisa menurun. Jika China terkena tarif lebih tinggi, hal ini dapat mengganggu rantai pasok dan menyebabkan harga nikel olahan dari Indonesia yang diekspor ke AS menjadi lebih mahal. Hal ini dapat menambah biaya terhadap produk kendaraan listrik (EV) di AS dan menurunkan permintaan terhadapnya. 


Apabila harga komoditas global turun, pendapatan Indonesia dari ekspor dapat tertekan, yang bisa mengakibatkan melemahnya nilai rupiah dan menurunnya pendapatan perusahaan tambang. Ishak memperingatkan bahwa perusahaan tambang kecil bisa menghadapi kesulitan, terutama jika permintaan global menurun, dan ada risiko pemutusan hubungan kerja di sektor pertambangan, terutama untuk batu bara yang sangat sensitif terhadap perubahan pasar. 


Namun, Indonesia dapat menggunakan kebijakan tarif impor AS untuk memperluas pasar ke negara lain seperti Eropa atau Afrika. Ishak menyarankan agar Indonesia memanfaatkan peluang ini untuk mendiversifikasi pasar. Selain itu, pemerintah bisa meningkatkan hilirisasi nikel di dalam negeri, menjual produk jadi alih-alih bahan mentah, yang dapat meningkatkan nilai ekspor. 


Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa ekspor tembaga dan emas dari Indonesia ke AS tidak terkena tarif impor tersebut. Ekspor furniture juga tidak terpengaruh tarif. Produk-produk ini mendapatkan pengecualian karena perusahaan AS juga memproduksi tembaga dan emas di Indonesia serta mencari alternatif sumber bahan baku untuk furniture. 


Indonesia dikenakan tarif resiprokal 32% oleh Pemerintahan Donald Trump, dengan beberapa barang tertentu yang dikecualikan dari tarif tersebut, seperti tembaga, emas, dan energi tertentu yang tidak tersedia di AS.



Narasumber https://informasinecis.blogspot.com/

heylink.me/slot1000k

https://allmy.bio/www.slot1000k.com

https://linktr.ee/slot1000k

https://kera4dku.blogspot.com/