INFORMASINECIS - Pada hari Kamis (3/4/2025), Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif bea masuk atas barang impor dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Ia menerapkan tarif dasar, tarif resiprokal, dan tarif khusus untuk sektor tertentu. Menurut Trump, tindakan ini bertujuan mengembalikan kekuatan ekonomi AS karena negara-negara lain dipandang tidak adil terhadap barang produksi AS. Meskipun tarif seharusnya mulai berlaku pada 9 April 2025, Trump menunda penerapannya selama 90 hari.
Namun, kebijakan tarif tinggi ini berdampak negatif pada ekonomi AS. Sektor penerbangan, khususnya maskapai penerbangan berbiaya rendah (LCC), merasakan dampak terburuk. Maskapai LCC seperti Southwest, Frontier, dan Jetblue mengalami penurunan marjin operasional yang tajam pada kuartal pertama 2025. Penurunan permintaan akibat perang dagang membuat maskapai harus melakukan pemangkasan dan efisiensi. Diperkirakan, kesenjangan marjin antara LCC dan maskapai dengan layanan penuh akan semakin lebar. LCC sudah mulai mengurangi kapasitas kursi yang tersedia, sementara United dan Delta meningkatkan penerbangan dengan tarif lebih rendah.
Narasumber https://informasinecis.blogspot.com/